Sejarah berdirinya MTs Al
– Hidayah Karangsuci Purwokerto
MTs Al –
Hidayah Karangsuci Purwokerto merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang
berada dibawah naungan Yayasan Al – Hidayah yang
berpusat di Purwokerto.
berpusat di Purwokerto.
Lahirnya
yayasan Al – Hidayah dipacu dan didorong oleh para pendiri yayasan yaitu Bapak
K.H Muslich, Bapak K.H Muchlis, H. Moh. Muslim, H.M. Khudhori, dan K.H.
Sami’un.
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut mendirikan suatu yayasan tidak cukup dengan niat
saja, melainkan diperlukan adanya suatu dana yang mendukungnya. Pengumpulan
dana dalam rangka pembangunan gedung yayasan pun dilakukan, dan prosesnya
dlakukan pada saat belum terlalu sulit, apalagi para pengurusnya masing –
masing memiliki kekuatan sendiri – sendiri. Bapak Muslich sebagai ketua Yayasan
waktu itu menjadi anggota DPR Pusat, K.H Muchlis menjadi penghulu di
Purwokerto, H. Moh, Muslim menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah, dan H.M Khudhori masih menjadi
wakil ketua DPRD Kabupaten Banyumas, sedangkan K.H Sami’un adalah alim sholeh,
yang berkat do’anya lah keempat orang itu menjadi didengar dengan penuh
perhatian, masyarakatpun tidak segan – segan member bantuan. Ada yang
memberikan dalam bentuk wakaf, adapula dalam bentuk financial. Dengan adanya
semangat yang dimiliki oleh para pendiri Yayasan serta semangat masyarakat
sekitar maka pada tanggal 30 Agustus 1957 gedung Yayasan tersebut berdiri.
Bersamaan
dengan ini lahirlah pula sebuah sekolah / tepatnya Madrasah Mu’alimin Mambaul
‘Ulum dengan Pimpinan Madrasah / Direktur Bpk. Musalim Ridlo yang telah
ditunjuk oleh pimpinan Yayasan. Selain Bapak Musalim Ridlo, ada enam orang lagi
yang memprakarsai berdirinya madrasah, sehingga semuanya berjumlah tujuh orang.
Keenam orang tersebut yaitu :
1.
R. Much. Cholid Kamal yang
berasal dari Cianjur
2.
M. Arif Waspadai
3.
Muchtar Kusdijana
4.
A. Narsidi
5.
A. Rosyidi
6.
A. Syaichan.
Ketujuh orang
tersebut dijuluki dengan pitulungan.
Madrasah Mualimin Mambaul ‘ulum sebagai
Madrasah / Lembaga pendidikan formal mempunyai dua tingkatan yaitu Tsanawiyah
dan Aliyah yang dapat ditempuh selama 3 tahun. Madrsah ingin mengembangkan pendidikan,
baik umum maupun agama dan diharapkan dapat melahirkan insane yang seimbang
antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat, membentuk manusia muslim
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, jadi nantinya peserta didik akan sadar, memahami dan
mengerti bahwasanya dirinya bukan hanya dituntut sebagai warga Negara yang
baik, tetapi sekaligus dituntut sebagai seorang yang taat berilmu, beramal
shaleh, berakhlaqul karimah, dan berjiwa patriotic.
Memasuki tahun 1962, gedung Mu’alimin
ditempati sebagai sekolah persiapan (SPAIN) yang didirikan oleh Departemen
Agama RI pada tahun itu juga untuk pertama kalinya Mu’alimin menamatkan
siswanya, lulusan Mu’alimin Tsanawiyah dapat langsung disalurkan ke SPAIN, dan setelah
lulus dari SPAIN dapat masuk ke IAIN. Keadaan justru membuat Mu’alimin agak
terganggu karena Mu’alimin Aliyah harus bersing dengan SPAIN. Setelah 2 tahun,
akhirnya SPAIN dibubarkan dan berubah menjadi MAN Purwokerto 1 dan beberapa
tahun kemudian pindah lokasi yang kemudian sekarang menjadi IAIN Purwokerto.
Walaupun MAN sudah pindah lokasi, namun
Aliyah tampak semakin menurun. Mu’alimin pada tahun 1965 mengalami perubahan
nama dari Madrasah Mu’alimin menjadi Madrasah Mu’almin Al – Hidayah (MMA) 6 tahun.
Kelas 1, 2, 3, merupakan tingkat tsanawiyah dan kelas 4,5,6 merupakan tingkat
Aliyah.
Pada tahun 1972 terjadi peralihan pimpinan
yaitu yang tadinya dipimpin oleh Bapak Musalim Ridlo beralih kepada Bapak
Abdullah Majdi pada perihal ini keadaan Mu’alimin semakin merosot, karena
beliau menarik diri dari kepimimpinan. Akhirnya Yayasan mengambil langkah untuk
dapat menyelamatkan keadaan ini yaitu dengan menunjuk Bapak Drs. Sjaichuddin
Ramidi S.C sebagai pemegang kepimpinan
Madrasah, yang kemudian melalui SKB Mentri, Mu’alimin hanya menggunakan sistem
Tsanawiyah saja, sedangkan Madrasah Aliyah tidak diaktifkan lagi, dan kemudian berganti
nama menjadi SMU DIPONEGORO 1 Purwokerto mulai Tahun Ajaran 1979 / 1980,
Mu’alimin Al – Hidayah berganti menjadi MTs Al – Hidayah sejak 8 Juni 1978.
Kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya
mendelegasikan kepada wakil Kepala Madrasah yang terbagi dalam berbagai bidang
yaitu bidang Kurikulum, Kesiswaan, dan Sarana Prasarana. Selain itu Kepala
Sekolah juga dibantu oleh Tata Usaha (TU) dan BK (Sumber : Dokumentasi MTs Al –
Hidayah, dan wawancara dengan Bpk. Djoko Sumedi, S.H tanggal 5 Desember 2006).
Adapun periode kepemimpinan Kepala Sekolah
MTs Al – Hidayah Karangsuci Purwokerto adalah sebagai berikut :
- Peroide 1 ( 1957 – 1978 )
Pada
Peroide pertama yang dimulai dari tahun 1957 – 1978 kepemimpinan Kapala Sekolah
dipegang oleh Bapak K.H.A Musalim
Ridlo yang merangkap sebgai Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah (MA).
- Peroide 2 ( 1978 – 2002 )
Pada
periode kedua yang dimulai dari tahun 1978 – 2002 kepemimpinan Kepala Sekolah
dipegang oleh Bapak Drs. Sjaichuddin
berdasarkan surat keputusan dari Yayasan Al – Hidayah dan baru pada tahun 1984
SK dari Departemen Agama.
- Periode 3 ( 2002 – 2011 )
Kepemimpinan
Kepala Sekolah yang ketiga dimulai tahun 2002, tepatnya pada tanggal 15
Februari 2002 melalui SK Ketua Yayasan Al – Hidayah Pusat Purwokerto
No.3/SKP/II/2002. Kepemimpinan yang ketiga dipegang oleh Bapak Muh.Djoko Sumedi, S.H.
- Periode 4 ( 2011 – 2012)
Kepemimpinan
Kepala Sekolah yang keempat dipegang oleh Drs.
Masngadi berdasarkan Surat Keputusan dari Yayasan No 01 / A / AH / I /
2011, tertanggal 7 Januari 2011, menggantikan Bapak Muh.Djoko Sumedi, S.H yang
telah purna tugas bulan Januari 2011. Tapi beliau memimpin hanya 1 tahun
dikarenakan masalah kesehatan.
- Periode 5 (2012 – 2014)
Pada
periode Kepemimpinan ini Kepala Sekolah dipegang oleh Dra. Sartiningsih berdasarkan Surat Keputusan dari Yayasan
No 001/A/SK/VII/12, tertanggal 23 Juli 2012, menggantikan Bapak Drs. Masngadi.
- Periode 6 (2015 – sekarang)
Pada periode ini kepimimpinan kembali dipegang oleh Dra. Sartiningsih
berdasarkan keputusan dari yayasan al hidayah purwokerto.
Siswa
yang belajar di MTs Al – Hidayah Karangsuci Purwokerto, berasal dari
Karesidenan Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Banjarnegara, Pekalongan, Tegal,
Brebes, dan Wonosobo, akan tetapi mayoritas siswa berasal dari Kabupten
Banyumas (Sumber : Dokumentasi MTs Al – Hidayah Karangsuci, diikutip pada
tanggal 5 Desember 2006).